Menu

Mode Gelap
Kepala BPN Kolaka Tekankan Pentingnya Menjaga Integritas dalam Melayani Masyarakat Peringati Hari Lingkungan Hidup 2025, PT Vale IGP Pomalaa Gelar Lomba Menggambar dan Mewarnai Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Konawe Selatan Kunjungan Menteri Kehutanan RI Tegaskan Komitmen PT Vale: Menuju Masa Depan Industri Tambang yang Hijau, Bertanggung Jawab, dan Berkelanjutan Hadir di Bombana, Tim Sosialisasi Makan Bergizi Gratis Disambut Antusiasme Warga Kantah Kolaka Peduli, Salurkan Daging Kurban di Moment Lebaran Idul Adha

Nasional

Kementerian ATR/BPN Perkuat Integrasi Data: Solusi Tumpang Tindih Lahan di Indonesia

badge-check


 Kementerian ATR/BPN Perkuat Integrasi Data: Solusi Tumpang Tindih Lahan di Indonesia Perbesar

Laporan: Abdul Saban

SIBERKITA.ID, JAKARTA – Mentri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid memimpin langsung Rapat Koordinasi (Rakor) lanjutan terkait proyek Integrated Land Administration and Spatial Planning (ILASP), melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait.

Fokus utama dari pertemuan ini adalah mencari solusi konkret untuk mengatasi tumpang tindih lahan yang kerap terjadi di kawasan hutan, perkebunan, transmigrasi, dan perumahan. Persoalan ini telah lama menjadi hambatan dalam tata kelola pertanahan di Indonesia.

Menteri Nusron menegaskan bahwa kelanjutan program ILASP menjadi langkah strategis dalam menyelesaikan konflik lahan yang selama ini terjadi.

“Untuk mengurangi tumpang tindih lahan, kita lanjutkan program ILASP. Pengalaman konflik lahan di masa lalu tidak boleh terulang. Hal ini terjadi karena sebelumnya belum ada integrasi sistem dan data. Dengan program ini, semua akan terpetakan secara lebih akurat,” ujar Nusron usai Rakor di Kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta.

Menurutnya, kurangnya koordinasi dalam administrasi pertanahan menjadi faktor utama tumpang tindih lahan. Oleh karena itu, ILASP hadir sebagai solusi dengan mengedepankan integrasi sistem dan data antar kementerian serta lembaga terkait. Program ini bertujuan untuk menciptakan peta pertanahan yang lebih akurat dan terpadu, sehingga dapat mengurangi konflik serta mempercepat proses perizinan dan investasi di sektor properti, kehutanan, dan perkebunan.

Ke depannya, ILASP diharapkan dapat menjadi fondasi utama dalam perencanaan tata ruang yang lebih baik, mendukung pertumbuhan ekonomi, serta menjaga keberlanjutan lingkungan di Indonesia.(ADV)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pengukuhan PP KAPTI-Agraria 2025-2028, Menteri Nusron Tekankan Pentingnya Kontribusi dalam Transformasi Pelayanan Kementerian ATR/BPN

21 Juni 2025 - 11:57 WITA

Ada 90% Kawasan Industri dalam Tata Ruang Belum Dimanfaatkan, Dirjen Tata Ruang: Peluang Investasi Sangat Besar

21 Juni 2025 - 11:54 WITA

Apresiasi Kementerian ATR/BPN, Menko AHY: Tanpa Kepastian Tanah Tak Akan Ada Pembangunan

21 Juni 2025 - 11:51 WITA

Kepala BPN Kolaka Tekankan Pentingnya Menjaga Integritas dalam Melayani Masyarakat

20 Juni 2025 - 11:03 WITA

Kepala BPN Kabupaten Kolaka, Ahmad Fatoni

Rapermen Renstra 2025-2029 Ditargetkan Rampung Juli, Sekjen Kementerian ATR/BPN Minta Jajaran Kerja Kolaboratif

20 Juni 2025 - 09:31 WITA

Trending di Nasional