SIBERKITA.ID, KOLAKA – Usai peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia isu mutasi jabatan di lingkup Pemkab Kolaka semakin kencang berembus.
Bupati Kolaka Amri Jamaludin, sebelumnya sempat memberi sinyal kemungkinan perombakan struktur organisasi di bulan Agustus saat menghadiri pesta panen di Desa Puubenua, Kecamatan Baula, pada 22 Juli lalu.

Pada bulan Agustus kata bupati, dirinya tidak perlu lagi mengajukan izin kepada mendagri jika akan melakukan mutasi jabatan.
“Agustus itu kan berarti saya sudah enam bulan menjabat bupati sehingga berdasarkan aturan tidak perlu lagi ada yang namanya izin ke Mendagri ,” katanya pada saat itu.
Pernyataan Amri tersebut semakin memperkuat dugaan bahwa rotasi jabatan akan digelar setelah seluruh rangkaian peringatan HUT RI selesai dilaksanakan.
Dari sekian banyak jabatan, posisi Sekda menjadi sorotan utama. Pasalnya kursi jabatan tersebut sudah lebih dari setahun hanya diisi oleh pelaksana jabatan (Pj).
Penetapan Sekda definitif diyakini bakal menjadi pintu awal bergeraknya “gerbong mutasi” di lingkup Pemkab Kolaka.
Untuk diketahui, seleksi terbuka untuk mengisi posisi Sekda yang sebelumnya diikuti lima pejabat tinggi pratama. Namun, proses seleksi akhirnya mengerucut menjadi tiga nama: Andi Wahidah, Akbar, dan Ramli Sima.
Informasi terbaru berkembang dari lingkup Pemprov Sultra menyebutkan, dua nama paling kuat bersaing untuk mengisi kursi jabatan yang sebelumnya ditempati Poitu Murtopo itu yakni Akbar dan Ramli Sima.
Meski demikian, keduanya memilih irit bicara. Akbar yang kini menjabat Kepala BPBD sekaligus merangkap Pj Sekda, enggan berkomentar ketika ditemui usai meninjau latihan Paskibraka di Alun-alun 19 November Kolaka, Selasa (12/8).
“Kalau mau tahu informasi begitu, tanya saja langsung ke Pak Bupati. Tidak enak kalau saya jawab,” ujarnya singkat.
Sikap serupa ditunjukkan Ramli Sima. Kepala BKP-SDM itu menolak menanggapi isu yang beredar saat ditemui di sela-sela acara pengukuhan Paskibraka di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Kolaka, Rabu malam (13/8)
“Wah saya tidak tahu dari mana kabar yang beredar itu, kita yang ikut seleksi ini malah tidak pernah dikasih tahu. Waktu saya ikut seleksi tidak ada orang lain yang masuk hanya saya dengan penguji disitu. Pokoknya saya ikut seleksi nanti bisa diketahui kalau sudah ada pelantikan,” kata mantan Kabag Ortala Setda Kolaka tersebut sambil tertawa.(eat)