Laporan: Abdul Saban

SIBERKITA.COM, KOLAKA – Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka memastikan komitmennya sebagai Perguruan Tinggi yang unggul di kawasan ASEAN dalam bidang pertambangan kawasan pesisir di tahun 2040 mendatang.
Hal ini disampaikan Rektor USN Kolaka Nur Ikhsan dalam lokakarya peninjauan kembali Visi dan misi, tujuan, strategi dan tata nilai kampus kerah marun tersebut di auditorium USN Kolaka, Selasa (6/2/2024).
Menurutnya, visi dan misi yang akan dikemas tersebut mesti dapat menjawab tantangan dinamika global, utamanya prioritas pemerintah yang saat ini tengah fokus pada isu hilirisasi pengelolaan Sumber Daya Alam dan pembangunan berkelanjutan.
Dia mengatakan, visi tersebut nantinya akan menjadi pedoman akademik di kampus USN, sehingga semua kegiatan akademik berjalan terintegrasi sesuai dengan tujuan, strategi dan tata nilai yang telah ditetapkan.
Nur Ikhsan menjelaskan, pemilihan sektor pertambangan sebagai program unggulan kampus tersebut didasari oleh potensi SDA kabupaten Kolaka dimana kampus ini berada.
“Sebagaimana kita ketahui, USN Kolaka berdiri di tengah-tengah SDA yang potensial, utamanya pertambangan nikel. Sehingga kampus menyusun strategi peningkatan kualitas Sumber Saya Manusia yang berfokus pada pengembangan nilai komoditas pertambangan,” ujar Nur Ikhsan.
Untuk mencapai hal tersebut, lanjut dia, dalam beberapa tahun terakhir pihaknya intens membangun kemitraan dengan sejumlah perusahaan tambang nikel yang telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagai mitra kolaborator USN dalam menyukseskan tujuan strategisnya.
Sejumlah perusahaan tambang yang telah menjadi mitra USN tersebut diantaranya adalah PT Ceria Nugraha Indotama yang memiliki proyek pengembangan litium di kecamatan Wolo, PT Vale Indonesia Tbk dan PT ANTAM Tbk di kecamatan Pomalaa.
Dia berharap, kedepan USN mesti mendapat dukungan dari pemerintah daerah dan stakeholder di Kolaka, khususnya dalam rangka mencapai visi misinya untuk memajukan kabupaten Kolaka serta daerah lain di sekitarnya.
“Penyesuaian kurikulum diperlukan agar dapat sejalan dengan visi – misi tersebut. Misalnya, pada program Studi Bahasa Inggris, akan dimasukan mata kuliah Bahasa Inggris Industri, atau Bahasa Inggris Bisnis,” jelasnya.
Selain itu, Nur ikhsan juga mengakui bahwa USN saat ini tengah mengalami tantangan akan minimnya fasilitas laboratorium khusus di bidang pertambangan maupun untuk keilmuan lainnya.
Tak hanya itu, meski kampus ini telah memiliki 350 orang dosen dengan berbagai latar belakang keilmuan yang berasal dari sejumlah perguruan tinggi terbaik di Indonesia, namun pihaknya masih kekurangan dosen dengan kualifikasi doktor dan jabatan fungsional Guru Besar.
“Guru Besar baru dua orang, lektor kepala baru empat orang. Belum lagi, keberadaan USN sendiri yang belum dikenal secara luas,” tambahnya.
Untuk itu, melalui peninjauan kembali Visi dan Misi perguruan tinggi tersebut, dia berharap dapat menjawab semua tantangan yang tengah dimiliki USN saat ini dengan melakukan penyesuaian dan penajaman strategi secara menyeluruh dan terintegrasi dengan semua lintas disiplin ilmu di kampus tersebut menuju kampus unggul di ASEAN di bidang pertambangan.
Sementara itu, Ketua Lembaga Adat Tolaki Mekongga, Amir Sahaka mengakui gagasan menjadikan USN sebagai kampus yang unggul di bidang pertambangan merupakan terobosan yang perlu diapresiasi, namun mesti dilakukan dengan banyak pertimbangan.
“Secara pribadi sangat tertarik, Kolaka sangat terkenal dengan tambang nikel. Namun tambang adalah SDA yang tidak terbarukan, apalagi dengan banyaknya pembangunan smelter di daerah ini turut mempercepat mengeksploitasi SDA tambang,” ujarnya.
Menurut dia, USN juga tidak boleh mengesampingkan SDA lainnya, seperti perikanan dan pertanian. Pendidikan vokasi pertambangan juga mesti didorong dengan berkolaborasi bersama perusahaan tambang untuk melakukan pelatihan-pelatihan berbasis kompetensi untuk menyiapkan tenaga kerja yang siap pakai.
Tak hanya itu, pendidikan vokasi juga dapat didorong pada penguatan sumberdaya daya manusia di sektor pendukung lainnya, seperti perikanan dan pertanian serta ekonomi kreatif.
Di tempat yang sama, Kepala Balitbang Kabupaten Kolaka, Hasbir Jaya Razak yang turut hadir dalam lokakarya tersebut memberikan saran agar visi-misinya USN Kolaka sejalan dengan visi-misinya pemerintah daerah di Kolaka.
“Saat ini, saya melihat strategi pengelolaan kampus di USN sudah sejalan dengan arah kebijakan Pemda Kolaka. Kita juga berharap agar visi misi yang saat ini kita bahas ini tetap sejalan dengan visi-misinya pemerintah daerah,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Rektor USN Kolaka Nur Ikhsan memastikan bahwa semua sumbang saran yang dikemukakan oleh stakeholder eksternal dalam lokakarya tersebut nantinya akan menjadi bahan masukan bagi tim perumus untuk memaksimalkan penyusunan visi-misi kampus USN secara komprehensif. (*)