Laporan: Abdul Saban
SIBERKITA.ID, JAKARTA — Rapat perdana Steering Committee (SC), panitia pengarah Kongres Persatuan PWI 2025 digelar pada Selasa, 24 Juni 2025, di Hall Dewan Pers, Jakarta.

Lima anggota SC hadir, Zulkifli Gani Ottoh, Atal S Depari, Toto Suryanto, Dwikora Putra dan Zacky Antoni.
Dua anggota berhalangan, Wina Armada Sukardi, sedang dirawat di rumah sakit, dan Lutfil Hakim masih pemulihan, setelah beribadah haji.
Rapat dipimpin Ketua SC, Zulkifli Gani Ottoh. Sejumlah agenda rapat telah dibahas. Seperti disepakati, antara lain tentang jadwal kongres persatuan ditetapkan dua hari, 29 dan 30 Agustus 2025.
Tanggal 29 dikhususkan untuk rapat prakongres bersama seluruh ketua, sekretaris dan wakil ketua dewan kohormatan PWI Provinsi masing-masing.
Usung Tema: Kongres PWI Persatuan, BANGKIT DAN BERSATU
Sementara itu, disepakati pula agenda utama kongres difokuskan pada pemilihan Ketua Umum PWI dan Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat.
Sedangkan menyangkut peserta kongres, SC akan menyurati Ketua Umum Hendry Ch Bangun, dan Zulmansyah Sakedang, meminta menandatangani naskah kesepakatan menyangkut peserta kongres dari PWI Provinsi, Kabupaten dan Kota, yang selama ini belum disepakati.
Dijelaskan pula, bahwa kesepakatan tersebut, akan dinotariatkan.
Hal ini penting menurut Zulkifli Gani Ottoh, yang akrab dipanggil Zugito, sebagai rujukan memperlancar kongres mendatang.
“Terkait masa bakti Ketua Umum yang terpilih, apakah melanjutkan masa bakti kepengurusan sebelumnya Hendry Ch Bangun yang tersisa, atau mengikuti kongres lima tahunan. Khusus menyangkut hal ini, SC akan memasukkan ke dalam naskah tata tertib kongres, guna dibahas dan disetujui oleh peserta. Termasuk, soal perlu tidaknya Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) kedua Ketua Umum PWI pusat tersebut,”jelas Zugito.
Ditambahkannya, bahwa beberapa hal yang hangat dipermasalahkan, memang perlu diputuskan oleh peserta kongres dalam pembahasan tata tertib nanti.
Begitu pula, lanjut Zugito, tentang anggota SC atau OC yang berminat mencalonkan diri maju sebagai Ketua Umum atau Ketua Dewan Kehormatan, keputusan finalnya setelah rapat koordinasi SC dan ketua-ketua PWI Provinsi pada tanggal 29 Agustus mendatang.
Zugito melanjutkan, bahwa forum pembahasan dan pengesahan Tata Tertib adalah ruang yang sah dan bermartabat untuk merumuskan semua hal teknis dan prinsipil terkait putusan kongres.
“Kita selalu berdasar, atas penegasan Peraturan Dasar (PD) PWI, pada Bab IV pasal 12 ayat (1), bahwa _Kongres adalah pemegang kekuasaan dan kewenangan tertinggi organisasi. Artinya, sepenuhnya harus sesuai penegasan PD-PRT PWI,” tegas Zulkifli.
Saya juga mengharapkan, agar seluruh teman-teman anggota dan pengurus PWI seluruh Indonesia, baik di pihak Hendry Ch Bangun, maupun Zulmansyah Sakedang, agar dapat menahan diri, mendukung, dan memberi kesempatan kepada SC dan OC untuk bekerja maksimal, menyukseskan Kongres PWI Persatuan ini,” mohon Zugito.
Menurut Ketua SC ini, sebagai bentuk penguatan etika dan akuntabilitas, SC dan OC akan menyiapkan naskah pakta integritas, yang wajib ditandatangani oleh seluruh anggota SC, OC, calon Ketua Umum dan calon Ketua Dewan Kehormatan.
Hal ini penting menurutnya, semata-mata untuk mengantisipasi kemungkinan adanya gugatan pasca-kongres.
Kongres Persatuan ini direncanakan akan dibuka secara resmi oleh Ketua Dewan Pers. Diagendakan pula, akan memberi sambutan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), dan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia.
Terakhir, kata Zugito, SC, OC dan Pengurus PWI Pusat, patut berterima kasih kepada Dewan Pers, yang telah memfasilitasi ruang dan perlengkapan perkantoran.
Juga, berterima kasih kepada DD Dahlan Dahi, Ketua Komisi Digital dan Sustainability Dewan Pers, sebagai bentuk dukungan mempersatukan organisi wartawan terbesar di Indonesia.
“Mari kita menjunjung tinggi kehormatan pers umumnya, dan organisasi PWI khususnya,” harap Zulkifli Gani Ottoh. (*)