Laporan: Abdul Saban
SIBERKITA.ID, LAKUDO – Tim dosen Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Gumanano, Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah. Kegiatan ini menghadirkan inovasi pemanfaatan limbah batok kelapa menjadi briket bernilai ekonomis, yang diharapkan mampu menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat desa.

Kegiatan yang diketuai oleh Edi Ilimu, S.Si., M.Si. tersebut mendapat dukungan penuh dari pemerintah desa dan kelompok tani setempat. Kepala Desa Gumanano, Halidun, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran tim USN Kolaka yang telah membawa gagasan kreatif dalam mengolah potensi lokal.
“Desa kami memiliki kelimpahan kelapa, namun selama ini limbah batoknya sering terbuang percuma. Dengan adanya pelatihan pembuatan briket, ditambah dengan bantuan teknologi, kami melihat peluang nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Halidun.
Sebagai bentuk dukungan nyata, tim pengabdian masyarakat USN Kolaka menyerahkan berbagai peralatan produksi briket kepada kelompok tani, antara lain alat pembakar batok kelapa, mesin penghancur arang, mesin pengaduk adonan briket, dan mesin pencetak briket. Dengan teknologi ini, proses produksi briket diharapkan menjadi lebih efisien, berkualitas, dan mampu memenuhi permintaan pasar yang lebih luas.
Ketua Kelompok Tani, Amidun, menambahkan bahwa program ini sejalan dengan kebutuhan petani yang selama ini hanya fokus pada penjualan kopra. “Melalui briket batok kelapa, kami bukan hanya mengurangi limbah, tetapi juga menciptakan produk yang bisa dijual dengan harga bersaing. Bantuan mesin dari USN Kolaka sangat membantu kami untuk memproduksi briket dalam jumlah lebih besar,” ungkapnya.
Dalam kegiatan ini, tim dosen USN Kolaka tidak hanya memberikan pelatihan teknis pembuatan briket, tetapi juga membekali masyarakat dengan wawasan pemasaran dan strategi pengelolaan usaha kecil berbasis komunitas. Dengan demikian, program ini diharapkan tidak berhenti pada tahap produksi, melainkan mampu berlanjut menjadi usaha berkelanjutan yang memperkuat ekonomi desa.
Ketua tim, Edi Ilimu, menegaskan bahwa pengabdian ini merupakan wujud nyata peran perguruan tinggi dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di daerah. “Kami ingin masyarakat melihat bahwa dari limbah pun bisa lahir berkah. Briket batok kelapa memiliki potensi besar sebagai energi alternatif sekaligus sumber penghasilan tambahan bagi keluarga di Desa Gumanano,” jelasnya.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara akademisi, pemerintah desa, dan kelompok masyarakat dalam mengembangkan inovasi berbasis potensi lokal. Harapannya, Desa Gumanano dapat menjadi contoh desa mandiri energi sekaligus desa produktif yang memanfaatkan sumber daya alamnya secara berkelanjutan.(*)