Menu

Mode Gelap
AZKO Hadir di Kolaka, Hadirkan Toko untuk Solusi Rumah Gaya Hidup dari A – Z Lewat Operasi Katarak Gratis dari PT Vale, Syaripuddin Kini Bisa Melihat Kembali Hasil RUPSLB, Bernardus Irimanto Terpilih Pimpin PT Vale Indonesia Tbk VALE Tanam 2.000 Mangrove dan Restorasi Terumbu Karang untuk Pulihkan Ekosistem Pesisir Malili VALE Peduli, Mengukir Senyum 15 Warga Korban Kebakaran di Pomalaa Gelar Penyuluhan PTSL 2025, Kepala BPN Kolaka Tekankan Pembangunan Zona Integritas 

Headline

VALE Tanam 2.000 Mangrove dan Restorasi Terumbu Karang untuk Pulihkan Ekosistem Pesisir Malili

badge-check


 VALE Tanam 2.000 Mangrove dan Restorasi Terumbu Karang untuk Pulihkan Ekosistem Pesisir Malili Perbesar

Kolaborasi strategis bersama TNI AL, pemerintah daerah, dan masyarakat lokal menjadi contoh nyata pemulihan iklim dari sektor industri tambang yang bertanggung jawab.

Laporan: Abdul Saban

SIBERKITA.ID, MALILI – Di tengah krisis iklim global dan meningkatnya kerentanan wilayah pesisir terhadap abrasi serta penurunan keanekaragaman hayati laut, peringatan Hari Mangrove Sedunia bukan sekadar simbol, melainkan panggilan untuk bertindak. Mangrove, sebagai garis pertahanan pertama terhadap perubahan iklim, kini berada dalam kondisi kritis. PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) bagian dari MIND ID menjawab tantangan ini dengan aksi konkret, dengan menanam 2.000 bibit mangrove serta merestorasi lamun dan terumbu karang di kawasan pesisir Pasi-Pasi, kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi restorasi jangka panjang PT Vale yang dilaksanakan bersama TNI Angkatan Laut (Danlantamal VI Makassar), Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, organisasi konservasi, serta masyarakat sekitar, sebagai bentuk komitmen nyata praktik pertambangan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

“Kami tidak hanya menanam pohon, kami sedang menanam ketahanan untuk masa depan. Ini adalah bagian dari komitmen kami membangun pertambangan yang tidak hanya produktif, tetapi juga peduli terhadap keberlanjutan lingkungan,” ujar Abu Ashar, Wakil Presiden Direktur dan Chief Operations & Infrastructure Officer PT Vale yang didampingi oleh Chief Human Capital Officer PT Vale Adriansyah Chaniago.

Indonesia memiliki hutan mangrove terluas di dunia, namun lebih dari 50% luasnya telah mengalami degradasi. Di kawasan pesisir Malili, hasil kajian ekologis yang dilakukan PT Vale tahun 2022 mengungkap data terhadap tantangan yang dihadapi adalah:

  1. Terumbu karang sehat hanya tersisa 30,96 hektar dari total 111 hektar.
  2. Ekosistem lamun tersisa hanya 0,88 hektar.
  3. Hutan mangrove masih ada sekitar 647 hektar, namun dengan kepadatan yang sangat rendah dan fungsi ekologi yang menurun drastis.

Padahal, mangrove mampu menyerap karbon 3 hingga 5 kali lebih banyak dari hutan darat tropis, serta melindungi pesisir dari abrasi dan badai. Hilangnya fungsi ini berarti hilangnya perlindungan bagi masyarakat pesisir yang sangat bergantung pada laut untuk penghidupan dan ketahanan pangan.

“Kondisi ini adalah alarm. Jika ekosistem pesisir rusak, maka bukan hanya lingkungan yang terdampak, tapi juga ekonomi masyarakat dan harapan untuk pertumbuhan inklusif,” ujar Endra Kusuma, Direktur Hubungan Eksternal PT Vale.

Tak berhenti di penanaman mangrove, PT Vale juga melakukan restorasi bawah laut dengan menurunkan 50 struktur transplantasi terumbu karang (spider) dan membangun 20 rumah karang (nursery) di titik kritis kawasan Mangkasa Point. Kegiatan ini melibatkan Sorowako Diving Club (SDC), TNI AL Lantamal VI Makassar, Perwakilan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, Yayasan Konservasi Cinta Laut Indonesia (YKCLI) dan Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar.

Penyerahan simbolik struktur restorasi dilakukan oleh Abu Ashar kepada tim lapangan yang akan melanjutkan kegiatan monitoring dan perawatan jangka panjang.

Penanaman mangrove bukan kali ini saja dilakukan oleh PT Vale, tapi aktivitas yang konsisten dilakukan sebagai bagian dari komitmen pada penerapan praktik pertambangan berkelanjutan yang sejalan dengan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) atau Environment, Social, and Governanve (ESG).

Sebelumnya, PT Vale sudah melaksanakam penanaman sebanyak 1.000 bibit mangrove jenis Rhizophora mucronata dan Rhizophora aviculata sebagai bagian dari Aksi Iklim dalam rangka memperingati Hari Ozom Sedunia. Kegiatan digelar di Desa Pasi-Pasi Malili, Luwu Timur, pada 28 September yang dirangkaikan dengan pelepasan kepitimh bakau.

Bupati Luwu Timur, H Irwan Bachri Syam, melalui perwakilannya, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Morowali, Masdin menyampaikan apresiasi tinggi atas konsistensi PT Vale.

“Kami berterima kasih kepada PT Vale. Mereka hadir bukan hanya sebagai pelaku industri, tapi juga sebagai mitra strategis yang menjaga lingkungan. Langkah ini sekaligus menjadi motivasi untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan, utamanya di area pesisir,” ungkap Masdin.

Sementara itu, Danlantamal VI Makassar, Brigjen TNI (Mar) Dr. Wahyudi, S.E., M.Tr.Hanla., M.M., M. Han menambahkan kegiatan penanaman mangrove dan transplantasi terumbu karang juga adalah bagian dari dari pertahanan negara di laut.

Menurutnya, TNI Angkatan Laut memiliki tanggung jawab moral dan strategis dalam menjaga wilayah perairan termasuk ekosistem pesisir melalui Lantamal VI yang secara aktif dalam program pelestarian pesisir dan pembinaan potensi wilayah maritim.

“Namun kami sadar bahwa tugas besar ini tidak bisa dijalankan sendiri sehingga sinergi lintas sektoral antara TNI, pemerintah, dunia usaha seperti PT Vale dan masyarakat sipil menjadi kunci untuk memastikan warisan laut dan pesisir bisa dinikmati oleh generasi mendatang,” ungkap Wahyudi.

Dia pun mengungkapkan apresiasi atas inisiatif PT Vale yang konsisten mendukung kegiatan pelestarian lingkungan termasuk kesadaran ekologis seperti penanaman mangrove dan transplantasi terumbu karang.

Kepala Desa Pasi-Pasi, Sofian Ibnu Hasim SE juga mengungkapkan apresiasi atas pelaksanaan penananman mangrove yang dinilai sangat bermanfaat bagi desa. “Alhamdulillah hari ini merupakan kegiatan yang baik bagi desa dan harapannya bisa kami lanjutkan dan memperbanyak penanaman,” pungkas Sofian.

Di tengah tantangan dunia terkait perubahan iklim, PT Vale percaya bahwa praktik pertambangan yang baik tidak bisa lepas dari nilai-nilai ESG (Environment, Social, and Governance). Restorasi ini bukan kegiatan insidental, melainkan bagian dari strategi jangka panjang untuk menyeimbangkan produktivitas industri dengan tanggung jawab terhadap bumi dan masyarakat.

Dengan melibatkan masyarakat lokal, PT Vale juga membuka ruang bagi ekonomi kreatif dan penghidupan alternatif bagi kelompok rentan di wilayah pesisir.

“Restorasi ini bukan akhir, melainkan awal. Setiap mangrove yang tumbuh dan setiap terumbu yang pulih, adalah bukti bahwa industri bisa menjadi bagian dari solusi iklim,” tutup Abu.(*)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

AZKO Hadir di Kolaka, Hadirkan Toko untuk Solusi Rumah Gaya Hidup dari A – Z

1 Agustus 2025 - 11:53 WITA

Perkuat Jurnalisme Berkelanjutan dalam Era ESG, PT Vale Fasilitasi Uji Kompetensi Wartawan sebagai Solusi Tantangan Ekosistem Media Indonesia

31 Juli 2025 - 20:36 WITA

Produksi PT Vale Indonesia Tumbuh 9 Persen di Triwulan II

31 Juli 2025 - 07:24 WITA

78 Siswa-siswi Terbaik Kolaka Ikut Paskibra

30 Juli 2025 - 15:21 WITA

PT Vale Resmikan Tahap Konstruksi Infrastruktur Strategis IGP Pomalaa

30 Juli 2025 - 14:48 WITA

Trending di Bisnis