Laporan: Abdul Saban
SIBERKITA.COM, KOLAKA – Rektor Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka, Nur Ihsan mengikut Program Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan Perguruan Tinggi (PKKPT) di Seoul National University, Korea Selatan.
Nur Ihsan merupakan satu dari 17 rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia yang diutus oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Sumber Daya, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Diktiristek) untuk program PKKPT tahun 2024.
Rektor USN Kolaka, Nur Ihsan mengatakan, program tersebut merupakan langkah strategis dalam mendorong peningkatan reputasi perguruan tinggi menuju World Classs University.
Dia menambahkan, PKKPT merupakan program perdana yang diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan kapasitas kepemimpinan rektor melalui pendekatan berkelanjutan terhadap good corporate governance, pembelajaran, penelitian, kontribusi pada kehidupan masyarakat, serta peningkatan berkelanjutan dalam berjejaring dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan.
Sementara itu, dalam arahannya, Dirjem Diktiristek, Kemendikbudristek Indonesia Abdul Haris menyampaikan bahwa peran sentral dari rektor atau pimpinan perguruan tinggi sangat krusial karena mereka memiliki dua fungsi utama, yakni sebagai pemimpin pembelajaran (academic leader) dan entrepreneur.kata dia, kedua hal itu mesti diintegrasikan ke dalam diri para pemimpin perguruan tinggi.
“Tantangan perguruan tinggi ini sangat besar sekali. Dimana rektor sebagai academic leader harus memberikan teladan dan menjalankan fungsinya sebagai pengelola perguruan tinggi dalam menyelenggarakan Tri Dharma perguruan tinggi, jelas Abdul Haris di Jakarta, Sabtu (20/4/2024) lalu.
Dia menegaskan bahwa pemimpin perguruan tinggi harus mempunyai strategi yang jelas dalam menyelenggarakan pendidikan, riset dan pengabdian kepada masyarakat. Itu semua tidak lepas dari tujuan yang ingin dicapai seperti reputasi akademi yang baik. Menurutnya,hal ini sangat penting guna menciptakan awarness tentang suatu perguruan tinggi.
Sedangkan posisi rektor harus memiliki keterampilan entrepreneur dan kemampuan berinovasi dalam menghasilkan pendapatan (revenue). Karena, kedepannya, tantangan perguruan tinggi semakin dinamis.
“Pemerintah terus mendorong agar semua PTN bertransformasi menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH), sehingga mereka bisa lebih mandiri dan fleksibel dalam menjalankan berbagai program yang sesuai dengan kemampuan dan potensi sumber daya yang mengarah pada meningkatnya reputasi dan pendapatan setiap perguruan tinggi,” ujar Abdul Haris.
Dia berharap, para peserta PKKPT tahun 2024 ini dapat melahirkan berbagai kerjasama yang lebih konkret dalam mendukung tranformasi pendidikan di Indonesia.
Diketahui, PKKPT tahun 2024 mengangkat tema “Entrepreneur Leadership Training” yang diikuti oleh 17 rektor PTN di Indonesia, mereka adalah:
- Agus Rubiyanto dari Institut Teknologi Kalimantan
- Anter Venus dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
- Baharuddin dari Universitas Negara Medan
- Eva Yonnedi dari Universitas Andalas
- Fatah Sulaiman dari Universitas Sultan Agung Tirtayasa
- Febri Yulikas dari Institut Seni Padang Panjang
- I Nyoman Pugeg Aryantha dari Institut Teknologi Sumatra
- Irwandi dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta
- Ishak dari Universitas Teuku Umar
- Lusmeilia Afriani dari Universitas Lampung
- Marwan dari Universitas Syah Kuala
- Muryanto Amin dari Universitas Sumatera Utara
- Nur Ihsan dari Universitas Sembilanbelas November Kolaka
- Oktaviaan Berty A. Sompie dari Universitas Sam Ratulangi
- Salampak dari Universitas Palangka Raya raya
- Sugiyanto dari Universitas Tidar
- Wildan dari Institut Seni Budaya Indonesia Aceh
Kegiatan PKKP ini diselenggarakan selama tujuh hari di Seoul National University yang melibatkan narasumber dan fasilitator dari berbagai instansi terkait dengan diisi serangkai seminar, lokakarya, studi kasus, sepf-paced learning dan berjejaring dengan industri dan perguruan tinggi di Korea Selatan.(*)