Menu

Mode Gelap
Kepala BPN Kolaka Tekankan Pentingnya Menjaga Integritas dalam Melayani Masyarakat Peringati Hari Lingkungan Hidup 2025, PT Vale IGP Pomalaa Gelar Lomba Menggambar dan Mewarnai Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Konawe Selatan Kunjungan Menteri Kehutanan RI Tegaskan Komitmen PT Vale: Menuju Masa Depan Industri Tambang yang Hijau, Bertanggung Jawab, dan Berkelanjutan Hadir di Bombana, Tim Sosialisasi Makan Bergizi Gratis Disambut Antusiasme Warga Kantah Kolaka Peduli, Salurkan Daging Kurban di Moment Lebaran Idul Adha

Berita Terkini

Mantan Ketua PWI Pusat Bicara di Belt and Road Journalists Forum 2023 Beijing

badge-check


 Mantan Ketua PWI Pusat Bicara di Belt and Road Journalists Forum 2023 Beijing Perbesar

Laporan: Abdul Saban

 

SIBERKITA.COM, BEIJING – 12-10-2023 – Kesetaraan dan transparansi merupakan elemen kunci yang sangat penting dalam Inisiatif Jalur Sutera (Belt and Road Initiative) yang digagas oleh Tiongkok. Kesetaraan mengacu pada prinsip bahwa semua peserta dalam inisiatif ini harus mendapatkan manfaat yang seimbang, sementara transparansi menekankan pentingnya informasi terbuka dan jujur dalam pelaksanaan proyek-proyek ini.

Tiongkok telah berusaha untuk mempromosikan prinsip-prinsip ini dalam pelaksanaan proyek-proyek Belt and Road, dengan menekankan kerjasama yang adil, perlindungan lingkungan, serta pengawasan yang lebih baik terhadap proyek-proyek infrastruktur yang dilakukan. Namun, ada berbagai pandangan dan kontroversi terkait dengan pelaksanaan sebenarnya dari kesetaraan dan transparansi dalam praktek.

Dalam kegiatan Belt and Road Journalists Forum (BRJF) 2023 di Beijing, Republik Rakyat China (RRC), dari tanggal 12 – 19 Oktober 2023, bertema “Building a Beautiful Silk Road, Jointly Promoting Prosperity and Development” ini, mantan Ketua Umum PWI Pusat, Atal S Depari berbicara di depan forum yang dihadiri 65 wartawan dari 36 negara.

Atal S Depari yang juga Presiden Konfederasi Asosiasi Jurnalis ASEAN (CAJ), mengangkat diskusi bertema “Membangun Jalur Sutra yang Indah, Bersama-sama Mendorong Kemakmuran dan Pembangunan,” sebuah topik yang sangat penting dalam konteks global saat ini.

“Jalur Sutra, dulunya merupakan jaringan jalur perdagangan kuno yang menghubungkan Timur dan Barat, melambangkan tidak hanya perdagangan bersejarah namun juga pertukaran dan kerja sama budaya. Saat ini, di abad ke-21, Inisiatif Sabuk dan Jalan Tiongkok berupaya menghidupkan kembali dan memperluas warisan sejarah ini, membina kerja sama dan konektivitas antar negara. Jurnalis memainkan peran penting dalam membentuk persepsi dan pemahaman publik terhadap upaya ambisius ini,” kata Atal S Depari, Kamis (12/10).

Dikatakannya, dalam semangat persatuan dan kolaborasi, PWI dan CAJ sangat yakin bahwa jurnalisme harus menjadi jembatan, bukan penghalang, dalam perjalanan menuju dunia yang lebih saling terhubung. Profesi kami mengemban tanggung jawab untuk meningkatkan pemahaman, memfasilitasi dialog, dan meminta pertanggungjawaban pihak yang berkuasa.

“Merupakan tugas kita untuk memberikan cakupan Inisiatif Sabuk dan Jalan yang akurat, seimbang, dan komprehensif, menyoroti peluang, tantangan, dan dampaknya terhadap masyarakat yang terkena dampaknya,” tegas Atal.

Untuk membangun Jalur Sutra yang indah di era modern, menurut Presiden CAJ ini, kita harus fokus pada beberapa prinsip utama:

1. Transparansi: Pemerintah, dunia usaha, dan organisasi yang terlibat dalam Inisiatif Sabuk dan Jalan harus memprioritaskan transparansi dalam operasi mereka. Keterbukaan ini memungkinkan jurnalis untuk melaporkan secara akurat dan membantu membangun kepercayaan antar negara.

2. Pertukaran Budaya: Jalur Sutra bukan hanya tentang perdagangan; itu adalah saluran pertukaran ide, budaya, dan tradisi. Jurnalis harus menyoroti kekayaan budaya yang dapat dijalin oleh Inisiatif Sabuk dan Jalan, serta memupuk rasa saling menghormati dan menghargai.

3. Pembangunan Berkelanjutan: Sebagai jurnalis, kita harus memantau dengan cermat dampak lingkungan dan sosial dari proyek-proyek di sepanjang Belt and Road. Pembangunan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan sangat penting bagi keberhasilan jangka panjang dan keselarasan inisiatif ini.

4. Inklusivitas: Inisiatif Sabuk dan Jalan harus memberikan manfaat bagi semua negara yang berpartisipasi, bukan hanya segelintir orang saja. Jurnalis harus memperkuat suara komunitas yang terpinggirkan dan memastikan bahwa peluang dapat diakses oleh semua orang.

5. Resolusi Konflik: Dalam pemberitaan, kita juga harus memperhatikan potensi konflik yang mungkin timbul akibat perbedaan kepentingan dan cara pandang. Mempromosikan dialog dan penyelesaian perselisihan secara damai sangat penting bagi keberhasilan inisiatif ini.

“Kesimpulannya, Inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan (Belt and Road Initiative) merupakan upaya monumental yang menjanjikan kemakmuran dan pembangunan yang lebih besar bagi negara-negara yang berpartisipasi. Namun, untuk benar-benar membangun Jalur Sutra yang indah, kita harus menerapkan transparansi, pertukaran budaya, keberlanjutan, inklusivitas, dan resolusi konflik,” kata Atal Depari.

Sebagai jurnalis, lanjutnya, merupakan tanggung jawab kita untuk menjunjung prinsip-prinsip ini, memberikan pandangan yang jelas dan tidak memihak kepada dunia mengenai kemajuan inisiatif ini. Dengan melakukan hal ini, kita dapat berkontribusi pada upaya kolektif untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua negara yang terlibat dalam Inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan.

“Semoga pekerjaan kita sebagai jurnalis terus menginspirasi kerja sama, pengertian, dan kemajuan di sepanjang Jalur Sutra modern ini,” pungkas Atal Sembiring Depari yang diangkat sebagai anggota Presidium Jariangan Wartawan Belt and Road Network.

Kegiatan Belt and Road Journalists Forum (BRJF) 2023 di Beijing, diselenggarakan oleh Asosiasi Wartawan Seluruh China atau All China Journalist Association (ACJA) di Hotel Friendship, Beijing.(*)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kepala BPN Kolaka Tekankan Pentingnya Menjaga Integritas dalam Melayani Masyarakat

20 Juni 2025 - 11:03 WITA

Kepala BPN Kabupaten Kolaka, Ahmad Fatoni

Rapermen Renstra 2025-2029 Ditargetkan Rampung Juli, Sekjen Kementerian ATR/BPN Minta Jajaran Kerja Kolaboratif

20 Juni 2025 - 09:31 WITA

Pemerintah Serahkan 1.120 Sertipikat Tanah untuk Transmigran di Sukabumi, Wamen Ossy: Ini Pengakuan Negara

19 Juni 2025 - 15:13 WITA

Masyarakat Dapat Mengubah SHGB Menjadi SHM, Cek Persyaratan dan Prosedurnya di Aplikasi Sentuh Tanahku

19 Juni 2025 - 15:10 WITA

Tingkatkan Akuntabilitas Kinerja, Sekjen Kementerian ATR/BPN Targetkan SAKIP Capai Predikat A

19 Juni 2025 - 15:08 WITA

Trending di Nasional