Laporan: Abdul Saban
SIBERKITA.COM, KOLAKA – Kementrian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) memastikan dukungannya dalam menyukseskan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) di Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka melalui Internship in Spatial Planning for Regional and National Growth (Inspiring).

Kepala Kantor BPN Wilayah Sultra, Asep Heri mengatakan bahwa program tersebut akan menyusun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) sesuai Instruksi Presiden Nomor 2 2018, tentang percepatan pendaftaran tanah sistematis lengkap, dalam rangka mewujudkan Indonesia lengkap seluruh bidang tanah terukur terpetakan.
“Ini adalah kegiatan yang pertama untuk tingkat kabupaten atau Kantor Pertanahan Kabupaten se-Indonesia. Nah ini dimulai dari Kabupaten Kolaka ini,” kata Heri Asep di Kolaka, Jumat (23/2/2024).
Menurutnya, semua pihak di Kolaka bisa berkolaborasi dengan Kantor BPN dengan Pemerintah Daerah (Pemda) serta masyarakat, serta pelaku usaha untuk memberikan CSR dalam rangka percepatan pendaftaran tanah sistematis lengkap.
Asep Heri menjelaskan, dalam program ini para mahasiswa akan terbagi tiga kelompok diantaranya Gema Batas, Gema Full, dengan melibatkan 182 mahasiswa USN Kolaka yang terdiri dari enam program studi. Setelah itu, akan diikutkan Bimbingan Teknis.
“Sebanyak 182 mahasiswa yang akan mengikuti program ini. Setelah pembukaan ini, mungkin minggu depan bimteknya diadakan. Jadi para mahasiswa akan mengikuti pembekalan, baik itu lapangan sehingga bisa melaksanakan apa tugasnya, tahapannya, persyaratannya,” paparnya.
Kata dia, di Kolaka sendiri, saat ini masih ada 30 ribu bidang tanah yang belum bersertifikat karena keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah.Menurutnya, diperlukan keterlibatan semua pihak agar puluhan ribu bidang tanah tersebut dapat segera tersertifikatkan. Dia mengajak perusahaan di daerah ini untuk mendukung dan berkolaborasi menanggung biaya penerbitan sertifikat tanah itu.
“Jadi kita berharap Kolaka sebagai Kabupaten terlengkap, tekukur, terpetakan beserta sertifikat di 2024. Tentunya keterbatasan itu kita berharap dukungan kepada perusahaan termasuk kepada pemerintah daerah dan pemerintah desa,” kata Asep Heri.
Sementara itu Rektor USN Kolaka Nur Ihsan mengatakan, kerjasama dengan BPN sangat membantu USN dalam menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar ini. Sebab, selama enam bulan mahasiswa dengan jumlah 182 orang ini selain mereka menerima manfaatnya, serta bisa berkontribusi kepada masyarakat.
“Jujur kami katakan bahwa program ini sangat membantu kami dalam menjalankan kurikulum merdeka belajar. Program yang akan dilakukan ini mahasiswa mendapat pengetahuan dan pengalaman. Setelah ini, mungkin bisa bermanfaat di dunia kampus maupun di dunia usaha,” paparnya.
Ia berharap, mahasiswa yang mengikuti program MBKM tersebut agar mengikuti semaksimal mungkin sehingga kesempatan tersebut bisa dilaksanakan sebaik-baiknya dibawah arahan BPN.(*)