Laporan: Abdul Saban
SIBERKITA.COM, KOLAKA – Rektor Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka, Nur Ihsan Halil memperkenalkan budaya kearifan lokal Mekongga kepada dunia internasional melalui diseminasi hasil penelitiannya di Taiwan.
Hasil penelitian Rektor USN Kolaka tersebut dipresentasikan pada The 10th International Conference on Community Development yang diselenggarakan oleh Association of Muslim Community in Southeast Asia (AMCA) dengan Asia University di Taichung, Taiwan, Minggu (2/6/2024) lalu.
Presentasi hasil penelitian Rektor USN Kolaka ini dalam bentuk poster ilmiah, oleh I Gede Purwana Edi Saputra selalu co-author. Penelitian tersebut berjudul Development of E-Learning Using Google Sites Integrated Mekongga Local Wisdom to Acceleration of School Digitalization on Implementing Merdeka Curriculum in Elementary School at Kolaka Indonesia
I Gede Purwana Edi Saputra menjelaskan, penelitian ini fokus pada pengembangan teknologi pembelajaran berbasis e-learning yang menggunakan platform Google Sites, diintegrasikan dengan kearifan lokal masyarakat Mekongga.
Kata dia, melalui penelitian berbasis kearifan lokal ini diharapkan dapat terjadi akselerasi digitalisasi sekolah yang sejalan dengan Kurikulum Merdeka di sekolah dasar di Kabupaten Kolaka.
“Dalam diseminasinya, Nur Ihsan menjelaskan bahwa penelitian tersebut merupakan langkah nyata dalam mengintegrasikan teknologi dengan kearifan lokal untuk menciptakan sistem pembelajaran yang lebih efektif dan bermakna,” kata I Gede Purwana Edi Saputra di Kolaka, Senin (10/6/2024).
Menurutnya, dengan memperkenalkan budaya Mekongga melalui platform e-learning, siswa tidak hanya akan mendapatkan pengetahuan akademis, tetapi juga memahami dan menghargai warisan budaya local, khususnya budaya Mekongga.
Dalam hasil penelitian itu, Nur Ihsan mengintegrasikan kearifan lokal pada e-learning dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui teknologi, serta memperkenalkan dan melestarikan budaya Mekongga di level internasional, khususnya di Asia.
Dalam penelitian ini menggambarkan Rektor USN Kolaka yang begitu memahami keberagaman budaya masyarakat Indonesia tidak terkecuali masyarakat di Sulawesi Tenggara, sehingga mendorong keterlibatan aktif akademisi USN Kolaka untuk menjaga dan melestarikan budaya Mekongga agar tetap relevan di tengah perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat.
Untuk diketahui penelitian ini juga berkolaborasi dengan peneliti lain lintas keilmuan seperti dari segi hukum dengan melibatkan Basrawi, yang meninjau perspektif kebijakan kurikulum merdeka, serta Agus Nasir dari keilmuan bidang kependidikan.
Selain itu, diseminasi hasil penelitian ini juga diharapkan membuka peluang kolaborasi dengan institusi pendidikan lain di Asia Tenggara, khususnya penelitian yang mengintegrasikan kearifan lokal dan teknologi pendidikan.
“Rektor USN Kolaka sangat mendukung kegiatan international conference yang diselenggarakan oleh AMCA dan Asia University, Taiwan. Beliau berharap dengan keterlibatan dosen pada kegiatan-kegiatan konferensi internasional seperti ini akan terbuka kesempatan untuk memperluas jaringan akademik pada komunitas internasional dan semakin memperkuat inovasi pendidikan di Indonesia,” ujar I Gede Purwana Edi Saputra.(*)