Menu

Mode Gelap
Kasus Covid di Kolaka Terus Bertambah, Jumlah Pasien Meninggal Mencapai 19 Orang PT CNI Fokus Mitigasi Bencana dan Rehabilitasi Ekologi Wilayah Terdampak Longsor Tunggu Persetujuan Bupati, Kadis Dikbud Kolaka akan Lowong

Bisnis Kita

PT CNI Fokus Mitigasi Bencana dan Rehabilitasi Ekologi Wilayah Terdampak Longsor

badge-check


 PEMBERSIHAN Perbesar

PEMBERSIHAN

SIBERKITA.COM, KOLAKA – PT CNI Fokus Mitigasi Bencana dan Rehabilitasi Ekologi Wilayah Terdampak Longsor Manajemen PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) berinisiatif mengambil langkah mitigasi bencana dan merehabilitasi ekologi di wilayah terdampak longsor di sekitar lokasi pembangunan smelter, di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Sebelumnya, pada Senin (17/5/2021), tanggul penahan air di jalur pembangunan smelter CNI sempat jebol akibat tingginya intensitas hujan akibat cuaca ekstrem di wilayah itu. Luapan air sempat menggenangi 7 rumah warga sekitar termasuk jalan raya.

Untuk memulihkan kerugian warga yang terdampak, CNI telah menyalurkan sejumlah bantuan baik berupa dana rehabilitasi maupun perbaikan sanitasi kepada warga terdampak.

“Selain bantuan dana, kami juga telah membersihkan sanitasi di kawasan pemukiman warga termasuk di jalan raya,” kata Deputi Direktur PT CNI, Djen Rizal, Rabu (19/05/2021) kemarin.

Dengan kejadian itu, CNI kini mulai fokus menyiapkan langkah mitigasi bencana untuk mewaspadai kejadian tersebut berulang, apalagi intensitas hujan di wilayah tersebut masih sangat tinggi.

“Peristiwa longsor ini sebagai dampak cuaca ekstrem alias force majure dan tentunya kami berupaya cepat tanggap mengantisipasinya,” terang Djen.

Berdasarkan peringatan dini yang dikeluarkan oleh Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pada bulan Mei 2021 sebagian besar di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) termasuk kabupaten Kolaka, berpotensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.

Sebagai langkah mitigasi awal, pemerintah daerah setempat dan masyarakat terdampak bencana sepakat memberi waktu selama 4 bulan bagi CNI untuk melakukan rehabilitasi ekologi kawasan dan perbaikan tanggul secara permanen, sehingga kedepan tidak lagi terjadi bencana serupa dan berdampak yang akan merugikan warga.

“Kami sudah sepakat dengan masyarakat dan kami diberi waktu pembenahan selama 4 bulan, melakukan rehabilitasi ekologi kawasan, termasuk pendataan tanaman yang terkena dampak. Kami akan hitung semua kerugian dan selanjutnya diselesaikan sesuai komitmen,” tegas Djen.

Sebagai gambaran, tanggul yang jebol merupakan jalur pembangunan smelter CNI dan bukan lokasi penambangan dan kawasan hutan. (*)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Survei SDI di Pikada Kolaka, Amri dan Husmaluddin Unggul 55,45 Persen

20 November 2024 - 14:07 WITA

Gandeng KPL Wolo, PT Ceria Inisiasi Program Pengelolaan Sampah dengan Maggot

18 November 2024 - 15:19 WITA

USN Kolaka Sukses Gelar 2nd International Conference

13 November 2024 - 22:20 WITA

H. Fajrin Abdullah, Siap Rebut Kursi Ketua Umum HIPMI Sultra

13 November 2024 - 02:21 WITA

ANTAM Luncurkan Empat Program Pemberdayaan Masyarakat Tambea: Dorong Kemandirian Ekonomi Lokal

16 Oktober 2024 - 13:19 WITA

CSR and External Division Head PT ANTAM Tbk, Yulan Kustian secara simbolis menyerahkan bantuan program pemberdayaan kepada salah satu warga desa Tambea.
Trending di Berita Terkini