Laporan: Abdul Saban
SIBERKITA.ID, KOLAKA – PT Vale Indonesia Tbk, berkomitmen menjalankan bisnis pertambangan yang berkelanjutan dengan memperhatikan kondisi sosial masyarakat di sekitar wilayah operasinya.

Melalui Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa, perusahaan yang menjadi anggota Mining Industry Indonesia (MIND ID) tersebut merealisasikan tanggung jawab sosialnya dengan memberikan dukungan peningkatan kapasitas tata boga terhadap masyarakat terdampak dalam Livelihood Restoration Program (LRP).
Manager External Relation PT Vale Indonesia IGP Pomalaa, Hasmir menjelaskan, LRP atau biasa disebut program pemulihan penghidupan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan di lingkungan sekitar sebagai bentuk tanggung jawab khususnya pada aspek ekonomi, sosial, dan budaya kepada masyarakat terdampak.
Program ini ditargetkan bagi masyarakat pemilik lahan yang telah diakuisisi oleh perusahaan, sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan dan ekonomi mereka.
Hasmir mengatakan, pelatihan tata boga ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan baru kepada peserta dalam mengolah makanan yang lezat dan sehat. Dengan demikian, mereka dapat meningkatkan taraf hidup dan membuka peluang usaha baru di bidang kuliner.
“Kami menyadari bahwa kesuksesan perkembangan bisnis perusahaan mesti dicapai secara menyeluruh dan seimbang. Hal ini bisa kita capai ketika perkembangan bisnis perusahaan sejalan dengan peningkatan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasinya,” kata Hasmir kepada SIBERKITA.ID, Kamis (26/6/2025).
Menurutnya, PT Vale Indonesia terus berupaya untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar, tidak hanya melalui kegiatan operasional perusahaan, tetapi juga melalui program-program pengembangan masyarakat yang berkelanjutan. Pelatihan tata boga ini merupakan salah satu contoh nyata dari komitmen perusahaan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kolaka.
Tujuannya untuk memastikan kegiatan operasi Vale memberikan manfaat nyata bagi masyarakat lokal di sekitar perusahaan. Program livelihood restoration melengkapi upaya untuk meminimalisir dampak yang berkaitan dengan kegiatan operasional, dengan memprioritaskan pada peningkatan kapasitas dan pendapatan yang berkelanjutan melalui pelatihan tata boga serta peningkatan skill keterampilan lainnya kepada masyarakat yang telah diakuisisi lahannya.
Sementara itu, pimpinan PT Cakra Swara Raharja Indonesia, Agussasia sebagai perusahaan konsultan pelaksana Livelihood Restoration Program PT Vale IGP Pomalaa menjelaskan, kegiatan pelatihan tata boga kali ini merupakan tahap kedua setelah pelatihan manajemen keuangan yang telah dilakukan pada awal tahun 2025.
Pelatihan yang digelar di Wina Bakery Kolaka ini diikuti oleh 31 warga yang telah diakuisisi lahannya oleh PT Vale IGP Pomalaa. Mereka terdiri dari masyarakat desa Langori kecamatan Baula serta desa Pesouha dan Huko-huko kecamatan Pomalaa.
Peserta pelatihan yang terdiri dari ibu rumah tangga ini diberi pengetahuan tentang cara mengolah kuliner lokal yang dapat dijual, sehingga menjadi penghasilan tambahan bagi keluarganya.(*)