Laporan: Abdul Saban
SIBERKITA.ID, KOLAKA – Melangkah dari ruang diskusi ke aksi nyata, mahasiswa Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka dengan semangat tinggi mengimplementasikan program pengembangan kebun Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Desa Sumber Rejeki, Kecamatan Watubangga.

Kegiatan ini merupakan bagian integral dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang mereka jalani, sebuah wadah bagi para calon sarjana untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari di bangku kuliah demi kemajuan masyarakat.
Dipandu oleh semangat pengabdian, para mahasiswa ini tidak hanya hadir sebagai peserta KKN, tetapi juga sebagai agen perubahan yang membawa harapan baru bagi kemandirian kesehatan warga Desa Sumber Rejeki.
Dosen Pendamping KKN USN Kolaka, Ika Lismayani Ilyas mengatakan, dalam kegiatan tergambar jelas sinergi dan gotong-royong yang menjadi ciri khas budaya Indonesia. Para mahasiswa dan mahasiswi, dengan pakaian lapangan yang sederhana namun rapi, bahu-membahu membersihkan dan menata area yang akan disulap menjadi kebun TOGA.
Mereka dengan tekun mencabut gulma liar yang selama ini merajalela, membersihkan sisa-sisa ranting dan dedaunan kering, serta meratakan permukaan tanah yang tidak rata. Setiap gerakan mereka memancarkan dedikasi yang mendalam dalam mempersiapkan media tanam yang optimal, sebuah pondasi penting bagi pertumbuhan tanaman obat yang sehat dan berkualitas.
Suasana asri pedesaan yang membentang dan pepohonan kelapa yang rimbun melambai tertiup angin sepoi-sepoi menjadi latar belakang yang menenangkan bagi aktivitas produktif ini, seolah alam pun turut mendukung inisiatif mulia para generasi muda ini.
Sementara itu, Koordinator Desa Mahasiswa KKN USN Kolaka, M Jaenal Arifin mengungkapkan, progres pekerjaan terlihat semakin nyata dan terstruktur. Seluruh mahasiswa KKN Sumber Rejeki, merupakan kekuatan kolektif, berkolaborasi erat dengan warga desa yang antusias menyambut program ini.
Mereka bersama-sama sibuk memotong dan menata bambu yang kualitasnya terjamin dan mudah didapatkan di lingkungan sekitar. Bambu-bambu ini direncanakan akan digunakan sebagai pagar yang kokoh untuk melindungi tanaman TOGA dari gangguan hewan ternak, sekaligus sebagai penopang yang membantu tanaman merambat tumbuh dengan baik.
“Keahlian dan tenaga warga desa yang telah terbiasa dengan pemanfaatan bambu menjadi aset berharga dalam tahapan ini,” kata Mahasiswa Teknik Pertambangan USN Kolaka itu.
Di tengah lahan yang mulai tertata rapi, sebuah papan informasi berukuran sedang bertuliskan dengan jelas ’10 RKK’ (Rukun Keluarga Kesehatan) sudah berdiri tegak. Papan ini bukan hanya sekadar penanda identitas kebun, tetapi juga berfungsi sebagai media edukasi awal, mengenai dan memanfaatkan kekayaan alam di sekitar mereka untuk menjaga kesehatan keluarga.
Kebun TOGA ini dirancang dengan visi yang jauh melampaui sekadar penyediaan bahan obat alami bagi masyarakat. Lebih dari itu, inisiatif ini bertujuan untuk menjadi sarana edukasi dan pemberdayaan yang berkelanjutan. Melalui pendampingan dan pelatihan yang akan diberikan oleh para mahasiswa, diharapkan akan tumbuh kesadaran yang mendalam di kalangan warga mengenai pentingnya kesehatan mandiri, pemanfaatan potensi alam yang melimpah di desa mereka, serta pengetahuan dasar dalam merawat dan mengolah tanaman obat.
Dengan demikian, program ini tidak hanya memberikan solusi instan, tetapi juga menanamkan kemandirian dan keterampilan yang akan bermanfaat bagi generasi mendatang.
“Melalui inisiatif yang penuh semangat dan kolaborasi ini, kami, segenap tim KKN Universitas Sembilanbelas November Kolaka, memiliki harapan besar agar Desa Sumber Rejeki dapat menjadi desa yang lebih mandiri dalam menjaga kesehatan warganya, memanfaatkan warisan alam dengan bijak, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.” katanya.(*)