Menu

Mode Gelap
VALE Peduli, Mengukir Senyum 15 Warga Korban Kebakaran di Pomalaa Gelar Penyuluhan PTSL 2025, Kepala BPN Kolaka Tekankan Pembangunan Zona Integritas  Semarak HUT-57 ANTAM di Pomalaa, Edukasi Masyarakat tentang Pengolahan Sampah Aksi Bersih Pantai di Pomalaa Warnai Perayaan HUT ANTAM ke 57 Tahun Dandim 1412/Kolaka Berganti, Sertijab Dipimpin Langsung Dandrem 143/Halu Oleo Raih Manfaat Keberadaan PT Vale di Pomalaa, Ratna Sari Dewi Bidik Usaha Kuliner

Feature

Raih Manfaat Keberadaan PT Vale di Pomalaa, Ratna Sari Dewi Bidik Usaha Kuliner

badge-check


 Ratna Sari Dewi Perbesar

Ratna Sari Dewi

Laporan: Abdul Saban

SIBERKITA.ID, KOLAKA — Namanya Ratna Sari Dewi. Wanita paruh baya dari desa Langori, kecamatan Baula, kabupaten Kolaka ini memutuskan menjadi pelaku usaha kuliner dengan memanfaatkan potensi yang dimilikinya.

Berbekal keterampilan memasak yang diperoleh lewat pelatihan tata boga, dia mulai mengumpulkan modal usaha untuk menjual nasi kuning dan onde-onde. Target pasarnya adalah pekerja tambang di sekitar wilayah operasi PT Vale Indonesia IGP Pomalaa.

Ada kisah haru dalam proses bisnis kulinernya ini. Awalnya, dia memiliki lahan seluas 200 meter persegi di desa Langori. Di dalamnya telah dibangun fondasi untuk rumah tinggalnya. Tanah itu dibelinya dari hasil berdagang, dikumpulkan sekian tahun hingga akhirnya bisa membelinya untuk kebutuhan tempat tinggal.

Sayangnya, lahan milik Ratna Sari Dewi ternyata masuk dalam rencana pembangunan jalan milik PT Vale Indonesia, sebuah perusahaan pertambangan nikel yang kini mulai mengembangkan usahanya di kabupaten Kolaka. “Lahan itu kemudian saya jual ke PT Vale,” kata Ratna Sari Dewi.

Keputusannya untuk menjual lahan itu akhirnya berdampak positif terhadap keberlangsungan hidupnya. Melalui Livelihood Restoration Program (LRP), PT Vale mendorong Ratna Sari Dewi untuk mengikuti pelatihan pengembangan keterampilan skala rumah tangga. Dia bersama 122 warga pemilik lahan yang telah diakuisisi perusahaan tersebut kini menjadi sasaran penerima manfaat dari program ini.

Ratna Sari Dewi mengikuti pelatihan tata boga di Wina Bakery, kabupaten Kolaka, Kamis (26/6/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari Livelihood Restoration Program (LRP) PT Vale Indonesia IGP Pomalaa.

Ratna Sari Dewi mengikuti pelatihan tata boga di Wina Bakery, kabupaten Kolaka, Kamis (26/6/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari Livelihood Restoration Program (LRP) PT Vale Indonesia IGP Pomalaa.

Melalui program ini, dia menemukan passionnya dengan membidik usaha kuliner sebagai mata pencaharian utamanya, menjual nasi kuning dan onde-onde (jenis kuliner lokal). Keputusan ini diambilnya setelah mendapatkan pelatihan manajemen keuangan dan tata boga yang diselenggarakan PT Vale Indonesia IGP Pomalaa.

“Sebelumnya kami diberikan pelatihan tentang menghitung dan merencanakan keuangan dalam rumah tangga lewat pelatihan manajemen keuangan. Kemudian di tahap dua ini kami diberikan pelatihan lagi tentang tata boga,” kata Ratna.

Dia bersama 30-an ibu rumah tangga mengikuti pelatihan tata boga yang diselenggarakan di Wina Bakery, sebuah usaha jasa produksi kuliner skala lokal di kabupaten Kolaka.

Ratna optimis, berbekal pelatihan ini dia bisa membangun usaha yang kini tengah digelutinya. “Modal menjual nasi kuning dengan onde-onde sekitar 300 ribu rupiah. Omsetnya bisa biasanya sampai 600 ribu rupiah,” jelasnya.

Kisah Ratna Sari Dewi menjadi contoh kuatnya dukungan PT Vale Indonesia dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasinya. Melalui Livelihood Restoration Program (LRP), perusahaan ini mengintervensi pengentasan kemiskinan melalui peningkatan skill masyarakat lokal agar mampu menemukan mata pencaharian alternatif untuk meningkatkan kesejahteraannya.

Manager Eksternal Relation PT Vale Indonesia IGP Pomalaa, Hasmir menjelaskan, LRP atau program pemulihan penghidupan merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan yang telah mengakuisisi lahan mereka ke dalam IUP PT Vale di Pomalaa.

“Livelihood Restoration Program merupakan bentuk komitmen Vale untuk mendukung pengembangan masyarakat lokal melalui berbagai program, termasuk pelatihan dan pengembangan keterampilan. Dengan demikian, perusahaan berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekitar,” terang Hasmir.

Program ini telah berlangsung di kecamatan Tanggetada, Pomalaa, Baula dan Wundulako melalui pendampingan dan penguatan kapasitas masyarakat di sektor pertanian, perdagangan, periksakan dan jasa lainnya, dalam bentuk kegiatan pelatihan manajemen keuangan, tata boga, pengembangan budidaya kakao.

“Ada 122 pemilik lahan yang telah diakuisisi oleh Vale. Selanjutnya setelah dilakukan Focus Group Discus, sebanyak 31 orang memilih program tata boga, 16 orang di sektor pertanian, 16 orang perdagangan, 19 orang alat berat, tiga orang usaha bata merah dan sisanya usaha di sektor umum,” terang Hasmir.

Intervensi program ini lebih difokuskan pada penguatan kapasitas masyarakat lokal dengan menyediakan pelatihan serta pendampingan berkelanjutan, sehingga penerima manfaat (masyarakat) mampu meningkatkan penghasilan ekonominya secara mandiri.

Sejumlah Ibu Rumah Tangga mengikuti pelatihan tata boga di Wina Bakery, kabupaten Kolaka, Kamis (26/6/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari Livelihood Restoration Program (LRP) PT Vale Indonesia IGP Pomalaa.

Sejumlah Ibu Rumah Tangga mengikuti pelatihan tata boga di Wina Bakery, kabupaten Kolaka, Kamis (26/6/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari Livelihood Restoration Program (LRP) PT Vale Indonesia IGP Pomalaa.

“Masyarakat penerima program ini tidak dilepas begitu saja. Setelah diberi pelatihan, selanjutnya konsultan kami akan memonitoring mereka untuk mengetahui kendala dan perkembangan setiap penerima manfaat,” katanya.

Hasmir mengatakan, LRP menjadi komitmen Vale untuk memastikan bahwa masyarakat yang terdampak tidak hanya mendapatkan kompensasi, tetapi juga mendapatkan kembali atau bahkan meningkatkan kondisi mata pencaharian mereka ke tingkat sebelum proyek dimulai, atau bahkan lebih baik.

Livelihood Restoration Program yang digagas Vale di Pomalaa disusun secara terperinci untuk memulihkan mata pencaharian masyarakat, termasuk pemberian kompensasi, bantuan keuangan, pelatihan keterampilan, dan dukungan usaha.

Setelah diimplementasikan, program ini selanjutnya dilakukan pemantauan berkelanjutan untuk memastikan efektivitas program dan dampaknya terhadap masyarakat, yakni mencapai pemulihan mata pencaharian yang berkelanjutan dan memastikan bahwa masyarakat terdampak dapat kembali hidup normal atau bahkan lebih baik lagi.(*)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

PT TRK Polisikan Ketua LAKI Sultra, Terkait Dugaan Penyebaran Hoaks

21 Juli 2025 - 10:40 WITA

KADIN Kolaka Komitmen Dukung Smelter Anak Bangsa

16 Juli 2025 - 17:58 WITA

Komitmen pada Keberlanjutan, PT Vale Hijaukan Area Bekas Tambang

15 Juli 2025 - 10:27 WITA

Livelihood Restoration Program PT Vale di Pomalaa Membangun Masa Depan Berkelanjutan melalui Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat

11 Juli 2025 - 11:42 WITA

VALE Peduli, Mengukir Senyum 15 Warga Korban Kebakaran di Pomalaa

10 Juli 2025 - 16:31 WITA

Senior Coordinator Community Development Pomalaa, PT Vale Indonesia Tbk, IGP Pomalaa, Adam Pratama Chalid secara simbolis menyerahkan bantuan pangan kepada salah satu korban kebakaran di Dawi-dawi, Kamis (10/7/2025).
Trending di Bisnis