Menu

Mode Gelap
Peringati Hari Lingkungan Hidup 2025, PT Vale IGP Pomalaa Gelar Lomba Menggambar dan Mewarnai Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Konawe Selatan Kunjungan Menteri Kehutanan RI Tegaskan Komitmen PT Vale: Menuju Masa Depan Industri Tambang yang Hijau, Bertanggung Jawab, dan Berkelanjutan Hadir di Bombana, Tim Sosialisasi Makan Bergizi Gratis Disambut Antusiasme Warga Kantah Kolaka Peduli, Salurkan Daging Kurban di Moment Lebaran Idul Adha ANTAM Peduli, Kerahkan Alat Berat Normalisasi Sungai Penyebab Banjir Pomalaa

Headline

PT Toshida Indonesia Bantah Jual Ore Ilegal

badge-check


 Arifuddin Perbesar

Arifuddin

Laporan: Abdul Saban

SIBERKITA.ID, KOLAKA – PT Toshida Indonesia, sebuah perusahaan tambang nikel di kecamatan Pomalaa, kabupaten Kolaka membantah tudingan penjualan ore nikel ilegal, sebagaimana dituduhkan Pergerakan Mahasiswa Nusantara (PANTARA) dan Koalisi Aktivis Nasional Indonesia (KASINDO).

Hal ini disampaikan Humas PT Toshida Indonesia, Arifuddin kepada SIBERKITA.ID, Jumat (31/1/2025). Kata dia, media maupun organisasi yang menuduhkan tindakan ilegal tersebut mestinya memberikan fakta dari IUP perusahaan mana ore nikel yang dijual itu.

“Sebenarnya Kami tidak menghiraukan jika ada tuduhan seperti ini, karena kami fokus kerja untuk meningkatkan pemasukan negara dari sektor bijih nikel dan kami memahami bahwa dinamika yang terjadi terkait tuduhan yang diberikan lebih kurang seperti ini di era digital sekarang yang kami juga tau motifnya untuk menguntungkan kalangan tertentu,” ujar Arifuddin.

Dia menyayangkan tuduhan mahasiswa dan organisasi masa tersebut tidak memiliki dasar apapun, untuk membuktikan PT Toshida Indonesia telah melakukan penjualan ore nikel cara ilegal.

“Disampaikan bahwa kami melakukan praktik illegal mining atau dokumen terbang, jangan sampai hanya memanfaatkan momen isu dokter (dokumen terbang) dan illegal mining, tapi jatuhnya jadi melakukan pencemaran nama baik kepada perusahaan kami,” ujarnya.

Menurutnya, dalam melakukan aktivitas penambangan dan pemasaran, pihaknya mengajak pengusaha lokal sebagai IUJP, kontraktor hauling, kontraktor BBM, yang jumlah pekerjanya kini telah mencapai 300 orang.

Dia menambahkan, publik bisa juga menanyakan track record PT Toshida Indonesia selama ini kepada perusahaan-perusahaan lain yang beroperasi di Pomalaa, seperti PT Vale dan PT IPIP.

“Tim media juga bisa tanyakan ke PT IPIP (PSN) dan juga PT Vale (BUMN) apakah kami melakukan tindakan ilegal berdasarkan kondisi di lapangan? karena kami saling bersinggungan satu dengan yang lain di area lapangan. Jadi kesimpulannya, jangan sampai karena arogansi sebagian kecil golongan yang mungkin iri dengan apa yang kami lakukan, padahal tujuan kami menimbulkan multipler effect bagi daerah Kolaka jadi terhambat,” katanya.

Sebelumnya, Pergerakan Mahasiswa Nusantara (PANTARA) dan Koalisi Aktivis Nasional Indonesia (KASINDO) menggelar aksi demonstrasi di depan Mabes Polri, Jakarta. Mereka mendesak aparat penegak hukum segera mengusut dugaan penjualan dan pembelian ore nikel ilegal yang dilakukan oleh PT. Toshida Indonesia.

Dalam tuntutannya, massa aksi meminta Bareskrim Polri turun tangan melakukan investigasi terhadap PT. Toshida Indonesia yang diduga membeli dan menjual ore nikel dari luar wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP).

Mereka juga meminta Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) agar melakukan inspeksi mendadak guna mengungkap indikasi jual beli dokumen terbang (Dokter) yang diduga digunakan PT. Toshida Indonesia untuk memperdagangkan nikel dari luar wilayah IUP-nya secara ilegal.(*)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tanam Pohon Hingga Pembagian Tumbler Warnai Hari Lingkungan Hidup Sedunia di PT Ceria 

18 Juni 2025 - 13:27 WITA

Wamenaker Minta Jangan Ganggu Investasi Tambang

18 Juni 2025 - 11:30 WITA

Forum Pemuda Wolo Kagum, PT CNI Terapkan Produksi Modern

18 Juni 2025 - 10:53 WITA

KNPI Kolaka Dukung PT CNI Milik Putra Bangsa 

17 Juni 2025 - 13:08 WITA

Direktur IGW: Demonstrasi saat Kedatangan Investor Jepang di CNI adalah Aksi Premanisme 

16 Juni 2025 - 16:55 WITA

Trending di Bisnis Kita