Menu

Mode Gelap
Kasus Covid di Kolaka Terus Bertambah, Jumlah Pasien Meninggal Mencapai 19 Orang PT CNI Fokus Mitigasi Bencana dan Rehabilitasi Ekologi Wilayah Terdampak Longsor Tunggu Persetujuan Bupati, Kadis Dikbud Kolaka akan Lowong

Politika

Survei SDI di Pikada Kolaka, Amri dan Husmaluddin Unggul 55,45 Persen

badge-check


 Survei SDI di Pikada Kolaka, Amri dan Husmaluddin Unggul 55,45 Persen Perbesar

Laporan: Abdul Saban

SIBERKITA.ID, KOLAKA – Lembaga Sinergi Data Indonesia (SDI) kembali merilis hasil survei terbarunya untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kolaka 2024.

Data survei yang diambil pada tanggal 10-14 November 2024 itu menunjukan tingkat elektabilitas Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kolaka nomor urut 1, Amri Jamaluddin – Husmaluddin mencapai 55,45 persen.

Direktur SDI Muhammad Barkah Pattimahu mengatakan, elektabiltas Paslon Bupati dan Wakil Bupati Kolaka yang dikenal dengan akronim BERAMAL ini menunjukan trend kenaikan setiap masa survei.

Dia menjelaskan, pada survei SDI yang digelar bulan September 2024, elektalibatas Amri dan Husmaluddin berada pada 47,95 persen. Kemudian survei yang dilakukan bulan Oktober 2024 menunjukan kenaikan elektabilitasnya pada 49,55 persen. Lalu oada survei November naik hingga 55,45 persen.

Sementara Paslon Bupati dan Wakil Bupati Kolaka nomor urut 2, Muhammad Jayadin dan Deni Germanto Lisan lanjut Barkah, justru menunjukan trend elektabiltas yang stagnan. Misalnya, pada survei SDI bulan September 2024, Paslon dengan akronim JADI ini berada pada posisi 39,32 persen, kemudian survei bulan Oktober turun menjadi 35,68 persen. Terkahir pada survei bulan November, elektabiltiasnya naik menjadi 36,59 persen

Menurut Barkah, jauhnya perbandingan nilai elektabiltas kedua Paslon ini dipengaruhi oleh tingkat kesukaan masyarakat terhadap pasangan Amri Jamaluddin dan Husmaluddin. Dimana tingkat kesukaan masyarakat terhadap Amri Jamaluddin mencapai 91,65 persen dan Husmaluddin 87,25 persen. Sementara tingkat kesukaan masyarakat terhadap Muhammad Jayadin menurut Data Sinergi Indonesia hanya berkisar pada 85,65 persen. Wakilnya, Deni Germanto Lisan 79,73 persen.

“Memang dari segi popularitas, posisi Amri Jamaluddin dan Muhammad Jayadin bersaing ketat. Dimana Popularitas Amri Jamaluddin sebesar 97,95 persen, sementara Muhammad Jayadin sebesar 98,18 persen. Lalu Popularitas Husmaluddin 92,73 persen serta Deni Germanto Lisan sebesar 84,09 persen. Namun tingkat kesukaan masyarakat terhadap Amri Jamaluddin jauh lebih tinggi daripada Muhammad Jayadin,” jelas Muhammad Barkah Pattimahu saat menggelar konferensi pers di salah satu hotel di Kolaka, Rabu (20/11/2024).

Selain itu, faktor unggul lainnya yang dimiliki Paslon BERAMAL juga dipengaruhi keinginan masyarakat yang melihat sosok Amri Jamaluddin – Husmaluddin sebagai figur pemimpin baru. Dimana hasil survei SDI kali ini juga menemukan tingginya keinginan responden terhadap adanya sosok pemimpin baru Kabupaten Kolaka.

“Survei ini menemukan sebanyak 69,09 persen responden ingin adanya sosok pemimpin baru di Kolaka. Hal ini bisa terjadi karena adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap hasil pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah sebelumnya. Nah, kita ketahui bersama bahwa pak Jayadin ini adalah Wakil Bupati dua periode berpasangan dengan Ahmad Safei. Sosok ini yang dimaksudkan sebagai pemimpin lama,” jelas Barkah.

Dia merinci, hasil survei terhadap masalah utama yang dirasakan masyarakat saat ini adalah tingginya harga kebutuhan pokok, susahnya mencari lapangan pekerjaan dan infrastruktur jalan yang tidak memadai. Tiga masalah tersebut, menurut Barkah menjadi alasan para responden menginginkan adanya sosok pemimpin baru.

Diketahui, survei SDI dilakukan pada 440 responden yang tersesbari di seluruh kecamatan di Kabupaten Kolaka. Mereka menggunakan metode multi stage random sampling melalui instrumen kuesioner dan wawancara tatap muka secara langsung.

Meski margin of error survei ini mencapai 4,77 persen, namun Barkah memastikan bahwa nilai survei tersebut kemungkinannya untuk berubah sangat kecil. “Keadaan ini kecil kemungkinan bisa berubah. Salah satu faktornya adalah adanya invisble hand atau munculnya support finansial yang dilakukan oleh sala satu Paslon untuk merubah komitmen wajib pilih,” tandasnya.(*)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

USN Kolaka Raih Empat Penghargaan Bergengsi di Anugerah Kemdiktisaintek 2024

14 Desember 2024 - 11:25 WITA

Wisuda XVI, USN Kolaka Cetak 678 Sarjana

7 Desember 2024 - 15:38 WITA

Mau Coblos Gubernur dan Bupati? Wajib Punya Syarat Ini

23 November 2024 - 04:18 WITA

252 Anggota KPPS Wolo Ikut Simulasi Pemungutan dan Perhitungan Suara Pilkada 2024 di TPS

23 November 2024 - 04:12 WITA

Gandeng KPL Wolo, PT Ceria Inisiasi Program Pengelolaan Sampah dengan Maggot

18 November 2024 - 15:19 WITA

Trending di Bisnis